Kamis, 21 November 2013

Teologi Sistematika

LAPORAN BACAAN
Nama               : Ratih lena Dabukke
Semester          : I ( satu )
Mata kuliah     : Teologi Sistematika
Dosen              : Uli Saut Nainggolan M.Th
Judul buku       : Teologi Kemerdekaan
Pengarang       : Marthinus TH. Mawene

KELUARGA DARI MESIR SEBAGAI PARA DIKMA PEMBEBASAN DALAM KITAB DEUTERO-YESAYA
A.    Pandangan Para Nabi Israel Tentang Sejarah Masa Silam Bangsanya
Salah satu halpenting dalam Teologi para nabi Israel adalah pandangan mereka mengenai sejarah. Mereka memandang sejarah bukan sekedar sebagai rangkaian peristiwa-peristiwa di masa lampau saja melainkan juga sebagai rangkaian pristiwa-peristiwa yang mengandung makna bagi kehidupan dan pergumulan bangsanya di dalam zaman mereka. Karena dengan adanya zaman yang telah mereka dapatkan maka mereka sangat gampang untuk mengukuti pada sezamannya yang akan mereka jalankan, atau tugas-tusa yang akan mereka laksanakan.
Dalam hal ini para nabi itu berbeda dari para politisi dan para cendekiawan Israel yang menafsirkan peristiwa-peristiwa sejarah masa lampau itu atau peristiwa-peristiwa yang tengah terjadi dalam zamannya dalam rangka kepentingan nasional Israel-Yehuda. Cara penafsiran yang nasionalitas ini juga di anut oleh para nabi yang dikategorikan sebagai “ nabi-nabi palsu ”. dan para nabi-nabi palsu ini hanya memegang teguh janji perlindungan yang di berikan Allah tanpa memperhadapkannya dengan dosa-dosa israel, sehingga Firman yang disampaikan mereka juga bertumpu pada kepentingan-kepentingan nasionalitis tersebut.


       MERAJUT SPRITUALITAS PEMBEBASAN
A.    Penghiburan Bagi Yang Tertindas
1.      Dari jurang yang dalam
Jurang yang dalam adalah suatu kiasan dari keadaan keterpurukan hidup yang amat sangat. Jurang yang dalam adalah gambaran dari hidup yang terinjak-injak, yang cenderung tidak di hargai; gambaran dari suatu situasi kejiwaanyang kecewa, putus asa, karena berbagai kondisi hidup yang menekan teramat berat dan teramat dahsyat. Bagaikan seseorang yang terperosok kedalam lubang yang dalam, tersekap dalam kesendirian dan kesunyian yang mencekam, dan kegelapan yang teramat pekat, tanpa penolong.
2.      Dekat Allah: Tenang ( maz 62;1-9 )
Mazmur ini mengungkapkan pergumulan batin seorang raja yang resah terhadapnya. Mereka bermaksud menghancurkannya (ayat 4) dan menurunkannya dari kedudukannya (ayat 5a). Di depannya mereka berlaku pura-pura setia dan bermulut manis, namun di belakangnya mereka amat dengki terhadapnya serta menyumpah-nyumpahnya (ayat 5b).
3.      Janganlah Takut, Aku Menyertaimu
Kekuatan adalah suatun kondisi emosional dan batiniah manusia yang muncul sebagai reaksi terhadap suatu keadaan dari luar dirinyayang mengancam ketenangan, kemampanan, dan kehidupannya sendiri. Seorang menjadi takut bila mana ancaman dari luar itu membahayakan jiwanya sedangkan dirinya tidak memiliki kemampuan untuk menangkal bahaya itu.
4.      Umat Yang Rendah Hati dan Lemah
Sebagai kelompok yang tetap setia dan percaya kepada TUHAN, di tengah-tengah mayoritas, orang Israel yang tidak lagi setia kepada TUHAN, tentu saja posisi mereka terjepit dan terancam.
SARAN DAN TANGGAPAN

Saran saya sebagai pembaca buku ini adalah marilah kita saling mengetahui bagai man cara kita untuk melakukan suatu kegiatan yang harus kita laksanakan. Dan marilah kita melihat akan sejarah kehidupan  kita yang ada pada masa lalu dan biarkan masalalu kita itu menjadi motivasi kita untuk yang akan datang.